Jumat, 29 Januari 2016

bahan perangkat pengubah energi secara langsung

Bahan Perangkat Pengubah Energi Secara Langsung

Pertumbuhan penduduk yang sangat besar sekali menyebabkan meningkatnya kebutuhan energi (listrik).
Maka diperlukan alat alternatif menghasilkan energi listrik secara langsung dari energi lain. Beberapa perangkat yang dikembangkan untuk menghasilkan enegergi listrik antara lain :
o   Sel surya
o   Magneto hidro dinamik (mhd)
o   Sel pembakaran
o   Konverter termoelektrik
o   Konverter terminonik

Perangkat-perangkat tersebut efisiensinya masih rendah dan keluaran daya yang dihasilkan belum dapat dalam skala besar, maka diperlukan penelitihan lebih lanjut lagi.


A.    Sel surya
Sel surya (solar cell) adalah sebuah foto voltaik yaitu bahan dari semi konduktor yang dapat mengubah secara langsung energi cahaya matahari menjadi energi listrik.
Awalnya sel surya dirancang untuk kperluan listrik pada satelit, karena kamajuan pabrikasi sel surya maka dapat dihasilkan sel surya dengan harga yang murah untuk keperluan lebih luas diantaranya :
o   Catu daya televise
o   Penerangan
o   Pelindung katodik
o   Dll
Sel surya silikon (sambungan p-n) dengan efisiensi tinggi pertama kali didemontrasikan oleh belltelepon pada 1954

Prinsip kerja sel surya, yaitu :

Saat cahaya menembus bahan semikonduktor atau sel surya tersebut maka elektron dipaksakan keluar dari tempatnya dan hal ini menimbulkan lubang elektron yang muatannya positif. Dengan adanya batas lapisan antara p dan n maka elektron dihalangi berkombinasi kembali dengan demikian maka terdapat beda potensial atau tegangan antara sisi p dan sisi  n.

Masalah utama dalam sel surya antara lain :
o   Memilih bahan semi konduktor
o   Menyiapkan bentuk yang tepat
o   Doping (membuat tipe p dan n perlu doping)
o   Resin organik untuk penyambungan
o   Pelapis (reflek) yang memantulkan cahaya yang bagus
o   Konstruksi
o   Resistansi rendah

Bahan sel surya yang baik terdiri dari :
o   Harus berbentuk krital tunggal dengan doping yang terkontrol
o   Koefisien absorbsi tinggi untuk celah energi pada suhu rendah.
Membuat kontruksi sel surya adalah sangat sulit sebab salah satu kristal (biasanya jenis p) telah terbentuk dengan lapisan transparan yang sangat tipis.

B.     Magneto hidro dinamik  (mhd)
Bekerjanya adalah berdsarkan hukum faraday. Jika terjadi kecepatan relatif antara penghantar dengan medan magnet, maka pada penghantar tersebut akan terjadi gaya gerak listrik (ggl).

Cara kerja mhd :
Gas untuk keperluan mhd diperoleh dari ruang pembakaran 1 yang ditiupkan ke dalam ruang 2, di ruang ini diberikan medan magnet yang sangat kuat (dapat menggunakan bahan superkonduktor sebsgai elektromagnet) sehingga gas yang melewati di dalanya terionisasi. Selanjutnya gas yang terionisasi tersebu mengalir melalui ruang elektroda 3 yaitu ruang yang bagian atas dan bawahnya terbuat dari elektroda yang dipisahkan dengan bahan isolasi. Dari elektroda ini dihubungkan dengan beban karena elektroda atas dan bawah kutubnya berbeda.

Mhd dapat dirancang dengan dua cara :
o   Siklus terbuka
o   Siklus tertutup

Kendala pada mhd dan cara mengatasinya :
o   Masalah korosi diatasi dengan menggunakan gas-gas mulia (he, ne, kr, xe)
o   Kualitas gas diatasi dengan diberikan bubuk halus dari ce, k
o   Suhu kerja yang tinggi (2500o c) diatasi dengan menggunakan konduktor (wolfram, rhentum, tentalun, niobium, titanium, zirconium) isolator (mgo, al2o3, tho2, hfo2, beo, b n , sr o .zro2) yang mempunyai titik leleh yang tinggi.
o   Elektroda diatasi dengan dibuat dari bahan konduktor yang baik kerja pada suhu tinggi.
o   Kontak yang baik dengan gas yang mengalir dan memancarkan termionik yang baik untuk memperkecil pengurangan arus konduksi.


C.    Sel pembakaran
Prinsipnya sel pembakaran berlandaskan reaksi kimia sebagai berikut :
Bahan bakar  +  o    ---------à    oksida   +  energi  listrik
Elemen inti dari sebuah sel pembakaran adalah :
o   Bahan bakar
o   Oksida
o   Elektrolit
o   Dua buah elektroda
Klasifikasi sel pembakaran berdasarkan elektrolit yang digunkan ada tiga yaitu :
o   Elektrolit cair dengan suhu kerja 0 hingga 200o c
o   Elektrolit garam lumer dengan suhu kerja 500 hingga 700o c
o   Elektrolit padat dengan suhu kerja  > 700o c
Bahan pembakar reaktif adalah yang dapat digunakan atau dioksidasi pada suhu yang lebih rendah (hidrogen, bahan bakar yang menghasilkan hidrogen) Bahan pembakar elektrolit menggunakan minyak alam dengan keuntungan harganya murah, tetapi hanya dapat dioksidasikan pada suhu yang tinggi, larutan yang dipakai adalah alkalin (koh) Elektrolit lumer yang digunakan antara lain : li2co3, na2co3, k2co3, caco3 bahan elektrolit padat antara lain : zro2 dengan tambahan cao, y2o3

Kriteria elektroda antara lain :
o   Konduktivitas tinggi
o   Pergerakan ion setinggi mungkin
o   Keseimbangan aliran elektron pada seluruh reaksi
o   Katalis dari elektroda tidak efisien maka diganti dengan bahan lain untuk mengaktifkan permukaannya.

D.    Termo elektrik
Pembangkitan listrik dari termo elektrik dasarnya adalah efek seebeck, yaitu : Jika dua buah logam yang berbeda disambungkan salah satu ujungnya, kemudian diberikan suhu yang berbeda pada kedua sambungan, maka terjadi perbedaan tegangan pada ujung yang satu dengan ujung yang lain.
Bahan yang umumnya dipakai adalah bahan semi konduktor.
Persoalannya adalah :
o   Mendapatkan bahan yang bersifat termo elektrik
o   Mampu bekerja pada suhu tinggi
Tiga sifat bahan termo elektrik yang penting adalah :
o   Koefisien seebeck (s)
o   Konduktivitas panas (k)
o   Resistivitas (ρ )
Figure of merit (z) = seebeck (s) x konduktivitas (k)

Bahan semikonduktor ekstrinsik antara lain : plumbum telurium (pbte) dengan komposisi 61,9% pb, 38,1% te. Te sebagai jenis –p sedangkan pb sebagai jenis –n, supaya baik karakteristiknya dibuat senyawa (pbi2, bi2te3, tate3 untuk jenis –n, untuk jenis –p menggunakan na
Termo elektrik untuk komponen ampere meter adalah pasangan bahan antara lain :
o   Besi ---- konstantan
o   Tembaga  ---- konstantan
o   Nikel  ----- chrom nikel
o   Platina  ---- platina rhodium 10%

E.     Termionik
Pembangkitan listrik dengan termionik adalah mengubah energi panas menjadi energi listrik dengan menggunakan efek emisi termionik.
Emisi termionik adalah terlepasnya elektron dari permukaan logam yang lebih panas ke permukaan logam lainnya yang dipanasi bersama-sama.
Prinsip kerjanya :
Pada katoda, elektron-elektron bebas dari emiter mempunyai energi yang seimbang dengan level ferminya. Elektron-elektron ini dapat meninggalkan katoda, jumlah energi panas yang disuplai padanya akan sama dengan fungsi kerja katoda φc. Elektron-elektron yang diemisikan akan menuju ke arah kolektor (anoda), dengan kerugian energi yang kecil. Pada anoda, elektron-elektron yang diserap akan membangkitkan energi φa, dalam bentuk panas, hal ini akan menaikkan level fermi dari anoda.
Syarat bahan katoda :
o   Emisi yang cukup pada suhu kerja
o   Konduktivitas listrik yang tinggi
o   Konduktivitas panas yang tinggi
o   Stabil terhadap pengaruh kimia
o   Bahannya (w, mo, ta dilapis ce, barium oksida, uranium karbida dicampur strontium, calsium oksida)
Syarat bahan anoda :
o   Emisi termalnya rendah
o   Resistivitas rendah
o   Sifat kimia baik
o   Mekanis baik
o   Bahannya (cu, ni, ag dilapis ce)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar