Jumat, 29 Januari 2016

bahan isolasi cair

BAHAN ISOLASI CAIR

Bahan pelarut bahan penyekat berbentuk cair pada suhu biasa. Bahan pelarut yang sering

dijumpai adalah bahan-bahan hidrokarbon (kerosin, gasolin, spiritus putih), bahan hidrokarbon

yang berbau (bensin), alkohol (metanol, etanol) dan aceton serta minyak terpentin.

A. MINYAK PANAS KERING

Minyak panas kering termasuk juga bahan cair, asalnya dari tumbuh-tumbuhan.

Jika kena panas udara atau sinar akan membeku dan tinggallah lapisan tipis yang keras,

mengkilat, dan daya sekat listriknya tinggi.

Yang termasuk bahan-bahan ini adalah :

 Minyak Biji Lena

Minyak biji lena berasal dari tumbuh-tumbuhan berserat (lena). Minyak biji lena

diperoleh dengan mengepres bijinya. Warnanya kuning keemasan. Proses pemurniannya

dilakukan dengan cara memisahkan bahan protein dan lain-lain unsur penyerta yang berupa

endapan setelah disimpan beberapa lama. Minyak ini membeku antara –27o c dan –16o c. Titik

nyalanya di atas 240o c. Jika dimasak dengan bahan pengering akan menjadi minyak kering yang

banyak digunakan untuk pembuatan pernis cat.

 Minyak Tung

Minyak ini berasal dari tumbuhan-tumbuhan (biji tung). Tidak boleh dimakan karena

beracun. Pemnbekuan antara –5o c  dan 0o c. Sifat-sifatnya lebih cepat kering dibanding minyak

lena. Pengeringan dapat merata walupun sedikit tebal, sehingga lebih kuat penolakannya

terhadap air, tetapi mudah larut dalam minyak. Lapisan tipis kering ini disebut film. Sifatnya

elastis, keras, mengkilat, tidak larut dalam hidrokarbon berat seperti minyak transformator. Film

minyak kering kurang tahan terhadap bensin.

 Pernis

Pernis dibuat dari bahan damar dan bitumin yang dilarutkan dalam minyak pengering,

merupakan bahan penyekat cair yang mudah dikeringkan. Sebagai bahan penyekat listrik ada

tiga fungsi pokok yaitu  melapis, memadatkan, dan merekatkan. Melapis dimaksudkan untuk

melindungi bahan yang dilapis, harus kuat, halus, mengkilat (licin) pada permukaan benda.

Memadatkan dimaksudkan mengisi lubang-lubang (pori) yang ada supaya benda jadi padat,

sehingga menolak air. Sifatnya : sifat listrik maupun kekuatan mekanis menjadi bertambah,

tegangan tembus besar, pengantaran panas lebih besar, penyerapan air berkurang, tidak mudah

beroksidadi dalam udara, tahanan terhadap panas menjadi lebih tinggi. Merekatkan bahan

penyekat padat (mika, logam) menjadi satu. Pertinax, textolite adalah bahan yang dapat

digunakan sebagai pemadat dan perekat sekaligus.

 Pernis Minyak

Bahan pokok minyak ini adalah minyak biji lena dan minyak tung. Minyak ini

mengandung minyak pengering, bahan pemercepat kering, pelarut yang cepat menguap untuk

menurunkan kekentalan pernis. Jika kebanyakan bahan pengering akan membuatnya cepat auas

atau rusaknya pernis pelapis. Pernis penyekat bermutu tinggi menggunakan bahan pengering

yang agak sedikit, tetapi pengeringan dilakukan dalam dapur pengeringan dengan panas yang

tinggi

 Pernis Hitam

Bahan dasarnya bitumin hita, lebih murah dari pernis minyak. Sifat kelistrikannya :

 Lak Selulosa

 Pernis Bakelit

 Pernis Sirlak

– Lebih baik

– Tidak sekenyal pernis minyak.

– Peka terhadap bahan pelarut.

– Tidak tahan panas (mudah mencair)

– Tidak untuk penyekat yang mengalami panas tinggi

– Cukup dengan pengeringan udara

– Mempernis benda supaya tidak mudah berkarat

– Melarutkan selulosa dalam pelarut yang cepat menguap

– Termasuk termoplastik

– Kuat, mengkilat,

– Tahan cuaca

– Tahan lembab

– Tahan minyak

– Tidak dipakai untuk melapisi logam

– Memadatkan katun pada kawat

– Adalah larutan damar resol dalam alkohol

– Pengeringan dengan dipanaskan

– Merupakan bahan pemadat, perekat

– Termasuk termoset

– Secara mekanis kuat, tapi kurang elastis dan lebih cepat aus

– Diperoleh dengan melarutkan sirlak dalam alkohol

– Sebagai perekat dalam pembuatan mikanit

– Dikeringkan dengan udara

– Jika pengeringan dipanaskan menjadi bermutu tinggi

 Pernis Gliptal

– Terdiri dari damar gliptal dan minyak pengering

– Memiliki daya rekat

– Jika dipanggang tahan tehadap larutan

– Dipanasi tidak menjadi lunak

– Termasuk termoelastik yang tinggi

– Cepat larut dalam steon, hidrokarbon, campurannya

– Tidak tahan air

– Baik untuk memadatkan lilitan-lilitan yang direndam di minyak transformator

– Melindungi penyekat bakelit yang dipadatkan dengan asbes semen terhadap asam

 Bahan Kompon

– Digunakan Untuk Mengisis Dan Memadatkan

– Tidak Diperlukan Campuran Larutan Yang Menguap

– Keadaan Biasa Berupa Bahan Padat

– Tidak Dipakai Untuk Melapisi Karena Tidak Dapat Berbentuk Tipis

– Dapat Menutupi Lubang Pori

– Bersifat Termoplastik

A. KOMPON BITUMIN

– Masa padat yang hitam dan berkilat permukaannya

– Titik lebur 100o c

– Titik cair 150o c

– Titik nyala 230o c

– Lilitan yang diimpregnasi tidak boleh bekerja melebihi suhu 120o c

– Supaya tahan panas ditambahkan minyak pengering

B. KOMPON KWARSA

a. Kompon bitumin yang diisi dengan mineral (pasir)

b. Untuk menyerap kenaikkan suhu.

C. KOMPON KABEL

 Ada Dua Kompon :

– Pemadat kabel

– Pengisi kabel

 Kompon Pemadat Kabel Untuk Memadatkan Penyekat Kertas Pada Kabel Listrik

 Kompon Pengsi Kabel Untuk

– Mengisi mof,

– Peti-peti sambungan dan cabang-cabang,

– Ujung kabel untuk melindungi kelembaban

dan uap chlor, sehingga permukaannya tidak cepat aus

– Mengurangi kekusutan tegangan antara kabel fasa dan antara fasa dengan petinya

– Supaya kabel tidak bergerak

CONTOH :

1. Kompon minyak resin, warna muda, serupa dengan warna kompon pemadat kabel dan

dipakai sebagai pengisi supaya tahan udara dari kabel tenaga sampai 35 kv

2. Kompon bitumin, berwarna hitam, dipakai untuk pengisi peti baja untuk kabel sampai 3

kv dan mof kabel sampai 10 kv

Tidak ada komentar:

Posting Komentar