Kamis, 17 Maret 2016

Tugas ketiga Pendidikan Kewarganegaraan

Wawasan Nusantara dan Paham Kekuasaan 1. Apa yang anda ketahui tentang Wawasan Nusantara dan Paham Kekuasaan? Wawasan Nusantara Kata Wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat. Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategik sehinga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaanya. Dapat diartikan pula Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi& interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga faktor penentu utama yang harus diperhatikan oleh suatu bangsa,yaitu : 1. Bumi/ruang dimana bangsa itu hidup 2. Jiwa, tekad dan semangat manusia / rakyat 3. Lingkungan. Pengertian Wawasan Nusantara menurut ahli: Prof.Dr. Wan Usman Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam. Kelompok kerja LEMHANAS 1999 Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. • Wawasan Nasional Indonesia Wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan nasional secara universal sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dipakai negara Indonesia. • Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan dari kondisi nyata. Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasan dari bangsa Indonesia yang terdiri dari latar belakang sosial budaya dan kesejarahan Indonesia. Untuk itu pembahasan latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan pembinaan nasional Indonesia ditinjau dari : 1. Pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila 2. Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan • Hakekat Wawasan Nusantara Keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian : cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara. • Asas Wawasan Nusantara Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa Indonesia(suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Asas wasantara terdiri dari: a. Kepentingan/Tujuan yang sama b. Keadilan c. Kejujuran d. Solidaritas e. Kerjasama f. Kesetiaan terhadap kesepakatan g. Kedudukan Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan tujuan nasional. Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hirarkhi paradigma nasional sebagai berikut: a. Pancasila (dasar negara) sebagai Landasan Idiil b. UUD 1945 (Konstitusi negara) sebagai Landasan Konstitusional c. Wasantara (Visi bangsa) sebagai Landasan Visional d. Ketahanan Nasional (KonsepsiBangsa) sebagai Landasan Konsepsional e. GBHN (Kebijaksanaan Dasar Bangsa) sebagai Landasan Operasional Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa. Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa/daerah. • Implementasi Wawasan Nusantara Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara. a. Implementasi dalam kehidupan politik b. Implementasi dalam kehidupan Ekonomi c. Implementasi dalam kehidupan Sosial Budaya d. Implementasi dalam kehidupan Pertahanan Keamanan Keberhasilan Implementasi Wasantara Diperlukan kesadaran WNI untuk : a. Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta hubungan warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia. b. Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara pandang. Agar ke-2 hal dapat terwujud diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur, terjadwal dan terarah. Dengan demikian, wawasan nasional suatu bangsa adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global. Paham – paham Kekuasaan A. Paham Machiavelli Dalam bukunya tentang politik dengan judul : The Prince Machiavelli memberikan pesan tentang cara membentuk kekuatan politik yang besar agar sebuah negara dapat berdiri kokoh, di dalam terkandung beberapa kostulat dan cara pandang bagaimana memelihara kekuasaan politik menurut Machiavelli , sebuah negara akan bertahan bila Menerapkan dalil-dalil : - Pertama : dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara di halalkan - Kedua : untuk menjaga kekuasaan rezim , politik adu domba adalah sah. - Ketiga : dalam dunia politik ,yang kuat pasti dapat bertahan dan menang. B. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte ( abad XVIII ) Merupakan revilusioner dibidang cara pandang dan pengikut teori Machiavelli . Napoleon berpendapat bahwa : - Perang di masa depan akan merupakan perang total yang mengerahkan segaladaya upaya dan kekuatan nasional - Kekutan politik harus di dampingi kekutan logistik dan ekonomi nasional yang didukung sosbud berupa IPTEK sautu bangsa demi untuk membentuk kekutanhamkam dalam mendukung dan menjajah negara negara Perancis .O.K.I terjadi invasi militer besar-besaran oleh napoleon ke negara tetangga danakhirnya di rusia ( tetapi menjadi bumerang sehingga Napoleon dibuang di pulauElba ) C. Paham Jenderal Clausewitz. Bersama dengan era napoleon di rusia hidup jenderal Clausewitz ( diusir napoleon dari negaranya hingga ke rusia ) .Clau sewitz kahirnya bergabung dan menjadi penasehat militer staf umum tentara kekaisaran rusia . Jenderal Clausewit menulis sebuah buku tentang perang yang Vom Kriege. Menurut Clausewit, perang adalah : - Kelanjutan politik dengan cara lain . - Peperangan adalah sah –sah saja dalam memcapai tujuan nasional suatu bangsa Pemikiran tersebut inilah yang membenarkan / menghalalkan Prusia ber ekspansi sehingga menimbulkan Perang Dunia I dengan kekalahan dipihak Prusia Kekaisaran Jerman). D. Paham Fuerback dan Hegel . Pada abad XV11 maraknya paham Perdagangan Bebas ( Merchantilism ) merupakan nenek moyang Liberalisme .Ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara adalah seberapa besar surplus ekonominya terutama terukur dari emas, Sehingga memicu nafsu konolialisme negara barat dalam memcari emas ke tempat lain. Inilah yang memotivasi columbus memcari daerah baru yaitu Amerika yang di ikuti Magelhen berkeliling dunia. E. Paham Lenin ( Abad XIX ) Lenin telah memodifikasi ajaran Clausewitz, menurut Lenin, perang ialah : Kelanjutan politik secara kekerasan . Bahkan rekan Lenin yaitu ; Mao zhe dong lebih ekstrim lagi ,yaitu perang ialah ; Kelanjutan politik dengan pertumpahan darah . Sehingga bagi komunis / Leninisme Perang bahkan pertumpahan darah atau revolusi di negara lain diseluruh dunia adalah sah-sah saja ,yaitu dalam kerangka mengkonomiskan seluruh bangsa di dunia. Paham kekuasaan Indonesia Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham tentang perang dan damai berdasarkan : “Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan”. Dengan demikian wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan karena hal tersebut mengandung persengketaan dan ekspansionisme. Geopolitik Bangsa Indonesia Geopolitik Bangsa Indonesia didasarkan atas nilai KeTuhanan dan kemanusiaan yang luhur sesuai pembukaan UUD’45. Yang pada intinya : - Bangsa Indonesia cinta damai tapi lebih cinta kemerdekaan - Bangsa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan dan menolak ekspansionisme Dalam menjalin hubungan internasional Bangsa Indonesia berpijak pada paham kebangsaan (nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dengan menolah chauvinisme. Bangsa Indonesia terbuka dalam menjalin hubungan kerjasama antar bangsa yang saling menolong dan saling menguntungkan. 2. Buat tulisan tentang bentuk kepedulian mahasiswa (anda pribadi) jika anda ditugaskan untuk terjun ke masyarakat dalam rangka bakti sosial! Mahasiswa memiliki peranan penting di areal kampus maupun di lingkungan masyarakat sekitarnya. Mahasiswa diharapkan mampu menyumbangkan pengetahuannya kepada masyarakat di lingkungan sekitarnya. Mahasiswa sudah akrab dengan lingkungan, terlebih mereka yang memang sering berkontribusi kepada masyarakat. Biasanya mahasiswa akan mengadakan penyuluhan kepada masyarakat, baik bentuk sosial maupun fisik. Adapun kegiatan kepedulian mahasiswa kepada masyarakat adalah sebagai berikut: 1. Diadakan penyuluhan program KB (Keluarga Berencana), biasanya dilakukan di desa terpencil dengan tingkat penduduk yang tinggi dan tingkat pendidikan yang rendah. Biasanya masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah akan cenderung memiliki banyak anak, sebab mereka kurang paham akan bahaya jika para ibu mengandung pada usia yang sudah tidak produktif lagi (menopouse). Tujuan dari mahasiswa adalah memberikan wawasan tentang pentingnya melakukan program KB untuk para ibu, untuk mengurangi resiko tingkat kematian pada ibu dan cacat pada calon bayi. 2. Mengadakan taman belajar bagi para anak yang putus sekolah karna berbagai faktor. Sudah sepatutnya kita sebagai mahasiswa wajib menuangkan apa yang telah kita dapatkan di perguruan tinggi untuk mereka yang membutuhkan. Pendidikan usia dini sangatlah penting karena disinilah karakter anak dapat terbentuk. Dengan adanya pendidikan diharapkan masyarakat mendapatkan hidup yang lebih sejahtera, karena pendidikan dapat mengubah kehidupan seseorang. Contohnya pekerjaan. 3. Mengadakan kegiatan gotong royong dalam rangka mengabdi kepada masyarakat melalui bantuan membuat penerangan jalan untuk desa yang kurang memiliki penerangan jalan, merapihkan jalanan yang berlubang agar tidak membahayakan masyaakat, dan lain-lain. 4. Memberikan bantuan kepada korban bencana alam berupa pakaian yang layak pakai, makanan, selimut dan obat-obatan. 5. Mengadakan kegiatan posyandu untuk para bayi dan balita. Dan memberikan pendidikan untuk para ibu tentang pentingnya imunisasi, serta suntik cacar atau polio untuk para bayi dan balita. 6. Memberikan tutorial berniaga untuk para ibu rumah tangga yang tidak bekerja untuk tetap bisa memberikan penghasilan untuk keluarga mereka dan juga untuk memberikan keterampilan bagi para ibu rumah tangga agar dapat berkreasi. Sumber : http://anissyafitri.blogspot.com/2013/04/wawasan-nasionalpaham-kekuasaan-dan.html http://apriliazala.blogspot.com/2014/03/wawasan-nasional-paham-kekuasaan-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar