Kamis, 20 Oktober 2016

Sejarah dan Pengertian Mikroprosesor



Sejarah dan Pengertian Mikroprosesor Mikroprosesor adalah sebuah IC (Integrated Circuit) yang digunakan sebagai otak/pengolah utama dalam sebuah sistem komputer. Mikroprosesor merupakan hasil dari pertumbuhan semikonduktor. Prosesor adalah chip yang sering disebut “Microprosessor” yang sekarang ukurannya sudah mencapai gigahertz. Ukuran tersebut adalah hitungan kecepatan prosesor dalam mengolah data atau informasi. Merk prosesor yang banyak beredar dipasatan adalah AMD, Apple, Cyrix VIA, IBM, IDT, dan Intel. Pertama kali Mikroprosesor dikenalkan pada tahun 1971 oleh Intel Corp, yaitu Mikroprosesor Intel 4004 yang mempunyai arsitektur 4 bit. Dengan penambahan beberapa peripheral (memori, piranti I/O, dsb) Mikroprosesor 4004 di ubah menjadi komputer kecil oleh intel. Kemudian mikroprosesor ini di kembangkan lagi menjadi 8080 (berasitektur 8bit), 8085, dan kemudian 8086 (berasitektur 16bit).
Microprocessor 4004 Intel meluncurkan mikroprosesor pertama di dunia, 4-bit 4004, yang didesain oleh Federico Faggin. Microprocessor 4004.Processor di awali pada tahun 1971 dimana intel mengeluarkan processor pertamanya yang di pakai pada mesin penghitung buscom. Ini adalah penemuan yang memulai memasukan system cerdas kedalam mesin. Mikroprosesor 4004 mempunyai 2.250 transistor PMOS, menangani data 4 bit, dan dapat mengeksekusi 60 ribu operasi per detik. Mikroprosesor 4004 ini adalah salah satu dari seri IC untuk komponen kalkulator tersebut: 4001: memori ROM 2.048 bit; 4002: memori RAM MIKROPROSESOR 8008 Pada tahun 1972 intel mengeluarkan microprocessor 8008 yang berkecepatan hitung 2 kali lipat dari MP sebelumnya. MP ini adalah Mikroprosesor 8 bit pertama. Mp ini juga di desain untuk mengerjakan satu pekerjaan saja.
Bill Gates muda dan Paul Allen coba mengembangkan bahasa pemograman untuk chip tersebut, namun saat itu masih kurang kuat. MIKROPROSESOR 8080 Pada tahun 1974 intel kembali mengeluarkan Mikroprosesor terbaru dengan seri 8080, dengan 4.500 transistor yang memiliki kinerja 10 kali pendahulunya. Pada seri ini intel melakukan perubahan dari Mikroprosesor multivoltage menjadi triple voltage, teknologi yang di pakai NMOS, lebih cepat dari seri sebelumnya yang memakai teknologi PMOS. Mikroprosesor ini adalah otak pertama bagi komputer yang bernama altair. Pada saat ini pengalamatan memory sudah sampai 64 kilobyte. Kecepatanya sampai 10X mp sebelumnya.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/robotnew/sejarah-dan-pengertian-mikroprosesor_5529f4236ea8343e11552d4d

JURNAL CASH FLOW PROJECTION


Cash Flow Projection and Projection Business Profit Loss Model Two Broiler Farming by jenrynardy on Scribd



Pengertian Proyeksi Aliran kas (Cashflow Projection)
Cashflow (Aliran Kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. Analisis arus kas (Cashflow) adalah Laporan yang disusun guna menunjukkan perubahan bertambahnya atau berkurangnya uang kas selama satu periode. Pengeluaran uang kas suatu perusahaan dapat bertambah terus, misalnya untuk pengeluaran pembelian bahan mentah, pembayaran gaji, upah, honor, dan lain sebagainya.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang miliki, simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
1. Fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
2. Fungsi Anti Inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
3. Capital Growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.




Pemanfaatan Cashflow Projection
Metode proyeksi aliran kas ini sangat sesuai digunakan dalam situasi penyaluran kredit sebagai berikut:
1. Penjualan perusahaan yang sangat fluktuatif. Penjualan setiap bulan bergerak dalam satu interval yang cukup besar. Fluktuasi ini mengakibatkan posisi dana perusahaan juga bervariasi sangat tinggi. Bisa saja terjadi bahwa pada bulan tertentu terdapat kelebihan dana yang besar, namun tiba-tiba pada bulan berikutnya terdapat kekurangan dana yang besar.
2. Penjualan yang bersifat musiman. Misanya, industri payung. Kebutuhan dana akan meningkat pesat menjelang musim hujan. Karena, menjelang musim hujan inilah produksi dan distribusi payung terjadi. Penjualan dan penagihan piutang terjadi pada saat musim hujan tiba. Pada musim kemarau, kebutuhan dana relatif kecil karena penjualan juga relatif kecil.
3. Pembiayaan proyek (project financing). Misanya pembangunan apartemen, pendirian pabrik, pembelian mesin besar, dan lain-lain. Kebutuhan dana terhadap proyek-proyek seperti ini sangat tergantung pada bentuk dan progres proyek.
Melalui proyeksi aliran kas ini, dapat diketahui :
1) Jumlah dana yang dibutuhkan, baik kebutuhan jangka penjang maupun jangka pendek. Selanjutnya dapat diketahui kapan dana tersebut dibutuhkan.
2) Durasi grace priod yang diperlukan oleh bisnis/proyek sebelum memulai cicilan pokok.
3) Kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran kewjiban bulanan. Dengan demikian dapat diketahui jangka waktu yang dibutuhkan untuk melunasi kredit. Penting untuk dicatat, bank tidak boleh ‘’memaksa’’ perusahaan menbayar kewajiban di luar kapasitas Cashflow-nya. Apabila itu dilakukan, perusahaan akan jatuh tempo ke dalam kesulitan likuiditas. Akhirnya bank juga yang akan ikut merasakan akibatnya, yaitu tunggakan pembayaran.



Proyeksi aliran kas ini dapat disusun dengan periode tertentu. Misanya, per tahun, per bulan, per minggu, atau bahkan, harian. Tentu saja semakin pendek
interval yang dipakai, hasil proyeksi akan lebih presisi. Tetapi, itu membutuhkan usaha yang lebih besar dan data yang lebih rinci. Bagi bank, periode bulanan dan tahunan, umumnya, sudah mencukupi.
Pada umumnya, untuk kebutuhan perkreditan, proyeksi yang dilakukan adalah bulanan. Untuk proyek jangka panjang, misalnya, pembiayaan hotel, biasanya proyeksi bulanan dilakukan untuk 1-3 tahun pertama. Setelah itu, dilakukan secara tahunan. Patokan yang dipakai untuk menetukan durasi proyeksi bulanan adalah mulai dari awal proyek sampai dengan masa stabilitas komersial. Misalnya, pembangunan sebuah hotel. Mungkin 2 tahun pertama adalah masa kontruksi. Setelah itu, 1 tahun berikutnya adalah masa peluncuran dan promosi. Setelah itu, dianggap penjualan akan stabil. Dengan demikian 3 tahun pertama dilakukan proyeksi bulanan untuk memperoleh gambaran yang lebih rinci. Setelah itu, tahunan sudah cukup memadai. Untuk proyek lain, mungkin proyeksi bulanan dibutuhkan cukup untuk 2 tahun pertama. Jadi, tergantung pada jenis dan sifat proyek yang dibiayai.
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement sebagai berikut :
1. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3. Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4. Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya

Prinsip-prinsip Penyususnan Cashflow
Dalam penyusunan cashflow, ada beberapa prinsip yang harus diketahui terlebih dahulu. Yang pertama adalah bahwa, sesuai namanya, cashflow disusun dengan basis tunai (cash basis). Hal ini berbeda dengan laporan keuangan yang umumnya menggunakan accrual bisnis (pencatatan dilakukan pada saat transaksi terjadi). Pada cash basis:
1. Pencatatan dilakukan pada saat uang tunai diterima, bukan pada saat penjualan terjadi. Misalnya, penjualan pada bulan januari dilakukan dengan cara kredit 2 bulan. Pada saat melakukan proyeksi aliran kas, yang diperhatikan adalah pada saat tagihan diterima, yaitu 2 bulan kemudian. Pendapatan diakui pada saat uang tunai diterima. Bukan pada saat penjualan dilakukan.
2. Biaya-biaya juga sama, dicatat pada saat uang tunai di keluarkan, bukan pada saat biaya timbul. Misalnya, perusahaan membeli barang melalui kredit 3 bulan. Catatan di Cashflow baru muncul pada saat pembayaran dilakukan, bukan pada saat pembelian.
Sedangkan pada accrual basis, pendapatan dan biaya diakui pada saat kejadian, dan hal tersebut belum tentu sama dalam waktu terjadi pemindahan uang tunai. Contoh: PT. A menjual barang secara kredit selama 3 bulan. Pada accrual basis penjualan dicatat pada saat barang dijual, sedangkan pada cash basis, penjualan baru dicatat setelah uang diterima (yaitu setelah 3 bulan kemudian).
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1) Menentukan minimum kas
2) Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3) Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4) Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Dalam menyusun Cash Flow kita tidak memperhitungkan biaya-biaya non kas (Non-cash Charges) seperti depresiasi dan amortisasi. Yang diperhatikan adalah transaksi tunai saja. Dengan demikian, akibat adanya beberapa perbedaan pencatatan, dalam bentuk jumlah Laba Bersih (Net Profit) yang ditunjukkan dalam Income Statement sama dengan jumlah uang tunai yang dimiliki perusahaan tersebut.

Kesimpulan
Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajemen antara lain :
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya.
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :
a) Menentukan minimum kas
b) Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
c) Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
d) Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final..
Saran
Untuk itu, kita perlu menggunakan metode ini yang disebut cash budget (anggaran kas) atau yang lebih umum dapat dikenal sebagai cashflow. Cash budget dalam kata lain dapat dikenal sebagai suatu perkiraan mengenai keluar masuknya dana tunai yang terjadi. Dengan menyusun cash budget secara bulanan, kita dapat mengetahui secara pasti kebutuhan dana untuk bulan tertentu dan kemampuan serta waktu dimana bisnis tersebut mampu mengembalikan pinjaman.





Sumber :

Baridwan, zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi 8. Jogjkarta: Fakultas Ekonomi UGM.
Jusuf, Jopie. 2010. Analisis Kredit untuk Credit (Account) officer. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.